Assalamu'alaikum wr.wb.
Mohon maaf ya buat seluruh Wartawan dan persatuannya di Indonesia Ini,
Posting ini sungguh tdak brtujuan mnghina, hanya mnyalurkan pendapat ane gan...
Ane juga brharap buat agan-agan yg dah ISO buat ngasih : dan brharap nggak dpat
Akhir-akhir ini pmberitaan di koran, televisi, bahkan Radio lagi ngetop mmbicarakan orang #1 yg pling banyak d perbincangkan mnggu ini, siapa lagi kalo bkan si Na***udin, bahkan sampai mmbuat orang #1 d dunia ini pun ikut di perbincangkan karena mmbrikan Prhatian lbih kepada si udin terutma surat balasan untuk si udin
Smua itu kita sadari bahwa hal tersebut di atas tdaklah mungkin akan sampai ke telinga kita para masyarakat tanpa jasa para wartawan. Namun seiring dengan pmberitaan yg terjadi, nampak ada sesuatu yg d lebih-lebihkan, mmng sperti itulah hidup ktika ada keinginan untuk menunjukkan kebenaran, maka kezoliman akan berusaha untuk menyusup bersama kebenaran sehingga suatu kezoliman itu akan nampak seperti kebenaran.
Yah wartawan adalah orang yg mampu mmbalikkan opini masyarakat akan sesuatu hal yg di sukai mnjadi tidak di sukai di era media masa ini, saya beranggapan bahwa para wartawan adalah penguasa ke dua setelah Presiden dan mungkin bisa saja wartawan dapat menggulingkan kekuasaan Presiden, begitu besar kekuatan para pelaku Jurnalistik ini.
Namun seiring perjalanan sang Jurnalistik, power media yg dimilikinya terpikirlah sesuatu yg mnjadi pnyebab ane mmposting artikel ini, apa sih prbedaan antara wartawan dengan para Ahli Ghibah.
Mnurut Ensiklopedia, wartawan adalah para pelaku jirnalistik yg secara berkala menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Smentara banyak yg trjadi sekarang ini pemberitaan sudah tidak bersifat laporan yg mampu untuk di pertanggung jawabkan, pemberitaan twlah di tambah, di kurangi, dengan maksud untuk mendapat perhatoan dari masyarakat sebagai prminat media massa. Provit telah menjadi tujuan utama, bagaimana bisa mendapatkan uang dan berita yang mampu fi jual, sehingga objektitas berita pun jadi di pertanyakan.
Terkadang dalam mendapatkan berita yang mampu di jual nantinya, para wartawan pun tak terelakkan dari Ghibbah/bergunjing, mmbicarakan kebusukan saudara sesama muslim, bahkan ada yg sampai memfitnah. Ya.. mlebihkan dan mngurangi hal. Yg sbarnya tidak seperti yg tampak merupakan sebuah fitnah. Dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Ane sih berharap gan moga aja masih ada para wartawan yg memuat berita yg lebih objektif, tanpa pengaruh dan tendensi dari manapun, sekalipun daya jual berita dan provit yg diharapkan, dan semoga para wartawan mampu mempertanggung jawabkan apa yg diberitakannya, bukan hanya sebuah tulisan yang tanpa dasar, dilebihkan dan dikurangkan, sehingga tujuan utamanya seakan beralih dari mencari berita berubah menjadi mencari kebusukan saudara sesama muslim, sehingga beritanya benarr atau tidak sudah tidak di permasalahkan lagi
Harapan ane mudah mudahan di negeri ini masih ada Wartawan yg mementingkan aspek pemberitaan yang seaungguhnya bukan berusaha mencari aib orang lain dan menggumbar pada Dunia. Karena Ghibah adalah perbuatan yg sngat busuk lagi tercela*Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya". (As-Silsilah As-Shahihah,)
Ttp semangat Para pelaku Jurnalistik Buktikan pada kami bahwa kamu bukan para Ahli Ghibbah
**** end****
akuganteng 26 Aug, 2011Mohon maaf ya buat seluruh Wartawan dan persatuannya di Indonesia Ini,
Posting ini sungguh tdak brtujuan mnghina, hanya mnyalurkan pendapat ane gan...
Ane juga brharap buat agan-agan yg dah ISO buat ngasih : dan brharap nggak dpat
Akhir-akhir ini pmberitaan di koran, televisi, bahkan Radio lagi ngetop mmbicarakan orang #1 yg pling banyak d perbincangkan mnggu ini, siapa lagi kalo bkan si Na***udin, bahkan sampai mmbuat orang #1 d dunia ini pun ikut di perbincangkan karena mmbrikan Prhatian lbih kepada si udin terutma surat balasan untuk si udin
Smua itu kita sadari bahwa hal tersebut di atas tdaklah mungkin akan sampai ke telinga kita para masyarakat tanpa jasa para wartawan. Namun seiring dengan pmberitaan yg terjadi, nampak ada sesuatu yg d lebih-lebihkan, mmng sperti itulah hidup ktika ada keinginan untuk menunjukkan kebenaran, maka kezoliman akan berusaha untuk menyusup bersama kebenaran sehingga suatu kezoliman itu akan nampak seperti kebenaran.
Yah wartawan adalah orang yg mampu mmbalikkan opini masyarakat akan sesuatu hal yg di sukai mnjadi tidak di sukai di era media masa ini, saya beranggapan bahwa para wartawan adalah penguasa ke dua setelah Presiden dan mungkin bisa saja wartawan dapat menggulingkan kekuasaan Presiden, begitu besar kekuatan para pelaku Jurnalistik ini.
Namun seiring perjalanan sang Jurnalistik, power media yg dimilikinya terpikirlah sesuatu yg mnjadi pnyebab ane mmposting artikel ini, apa sih prbedaan antara wartawan dengan para Ahli Ghibah.
Mnurut Ensiklopedia, wartawan adalah para pelaku jirnalistik yg secara berkala menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Smentara banyak yg trjadi sekarang ini pemberitaan sudah tidak bersifat laporan yg mampu untuk di pertanggung jawabkan, pemberitaan twlah di tambah, di kurangi, dengan maksud untuk mendapat perhatoan dari masyarakat sebagai prminat media massa. Provit telah menjadi tujuan utama, bagaimana bisa mendapatkan uang dan berita yang mampu fi jual, sehingga objektitas berita pun jadi di pertanyakan.
Terkadang dalam mendapatkan berita yang mampu di jual nantinya, para wartawan pun tak terelakkan dari Ghibbah/bergunjing, mmbicarakan kebusukan saudara sesama muslim, bahkan ada yg sampai memfitnah. Ya.. mlebihkan dan mngurangi hal. Yg sbarnya tidak seperti yg tampak merupakan sebuah fitnah. Dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Ane sih berharap gan moga aja masih ada para wartawan yg memuat berita yg lebih objektif, tanpa pengaruh dan tendensi dari manapun, sekalipun daya jual berita dan provit yg diharapkan, dan semoga para wartawan mampu mempertanggung jawabkan apa yg diberitakannya, bukan hanya sebuah tulisan yang tanpa dasar, dilebihkan dan dikurangkan, sehingga tujuan utamanya seakan beralih dari mencari berita berubah menjadi mencari kebusukan saudara sesama muslim, sehingga beritanya benarr atau tidak sudah tidak di permasalahkan lagi
Harapan ane mudah mudahan di negeri ini masih ada Wartawan yg mementingkan aspek pemberitaan yang seaungguhnya bukan berusaha mencari aib orang lain dan menggumbar pada Dunia. Karena Ghibah adalah perbuatan yg sngat busuk lagi tercela*Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya". (As-Silsilah As-Shahihah,)
Ttp semangat Para pelaku Jurnalistik Buktikan pada kami bahwa kamu bukan para Ahli Ghibbah
**** end****
www.isugosip.blogspot.com