Senin, 10 Januari 2011

Inilah 10 Kriteria Aliran Yang Menyimpang Dalam Islam





Inilah 10 Kriteria Aliran Yang Menyimpang Dalam Islam - Orang boleh berbeda pendapat. Boleh juga menilai suatu kasus dengan perspektifnya masing-masing. Saya termasuk orang yang berbeda ketika melihat kasus Ahmadiyah ini. Bagaimanapun, kasus Ahmadiyah sangat bernilai jual bagi media. Apakah kasus ini muncul secara alami, tepat waktu atau memang ada 'design' khusus. Yang Jelas, korbannya adalah umat Islam. Media secara langsung menggiring bahwa umat Islam tidak toleran, melanggar HAM, sadis dan kejam tanpa melihat persoalan dengan utuh.

Kasus yang hampir serupa, bagaimana media melakukan stigmatisasi negatif terhadap umat Islam adalah peristiwa Ciketing. Peristiwa yang terjadi akibat provokasi pihak Kristen juga dibalikkan menjadi provokasi umat Islam. International Crisis Group (ICG), lembaga yang bermarkas di Brussels Belgia ini merilis laporan yang secara blak-blakan mempublikasikan hasil investigasi yang panjang dari berbagai sumber bahwa akar masalah di balik insiden Ciketing adalah maraknya gerakan kristenisasi di Bekasi yang sebagian besar didanai dari luar negeri.



[imagetag]  http://www.muslimdaily.net/berita/bubarkanahmadiyah.jpg


ICG mengungkapkan betapa gencar gerakan Kristenisasi di kawasan tersebut. Di sana ada Sekolah Alkitab Terampil dan Terpadu (Integrated Bible Training School) yang dijalankan Edhie Sapto, seorang Madura yang dulu beragama Islam. Anehnya, seluruh pamplet dan atribut sekolah bertuliskan Arab tapi mengajarkan Bibel. Lebih aneh lagi, sekolah yang dulu di bawah Yayasan Kaki Dian Emas dan kini Yayasan Bethmidrash Talmiddin itu, menurut laporan ICG, mensyaratkan setiap siswanya bisa diluluskan setelah mengkristenkan 10 orang.

Kembali kepada kasus bentrokan antara warga dengan Ahamdiyah yang terjadi di di Cikeusik, Pandeglang, Banten, saya termasuk orang yang percaya akan muncul kasus besar berbarengan dengan serangan bertubi-tubi yang dialamatkan kepada penguasa. Kasus Gayus Tambunan yang tidak kunjung usai, belum lagi 'perang' baru antara KPK dengan sejumlah anggota DPR, khususnya penolakan mereka terhadap kehadiran Bibit S. Riyanto dan Candra M. Hamzah. KPK dianggap tebang pilih dalam menangani kasus korupsi terutama terhadap kasus-kasus yang menyangkut oposisi. Sementara kasus korupsi yang melibatkan penguasa, KPK tidak dengan sungguh-sungguh menanganinya.

Sebelum kasus tersebut muncul, presiden dibuat bagai bola pimpong. Ungkapan gajinya belum naik selama 7 tahun dianggap sedang meminta kenaikan gaji ditengah kesulitan ekonomi yang mencekik rakyat. Muncullah gerakan pengumpulan koin untuk gaji presiden, sebagaimana yang pernah dilakukan terhadap kasus Prita Mulyasari. Kalangan istana menganggap pengumpulan koin untuk presiden bentuk penghinaan terhadap simbol Negara. Belum lagi kritik kalangan agamawan yang menganggap presiden banyak melakukan kebohongan publik.

Kasus lain yang juga akan menyita perhatian adalah persidangan Ust. Abu Bakar Ba'asyir yang digelar 10 Pebruari ini. Dari awal, penangkapan Ust. Abu, bagi kalangan Islam dianggap penuh rekayasa dan sekedar menyenangkan Amerika dalam perang melawan terorisme. Karena itu, persidangan Ust. Abu tentu akan menyita perhatian masyarakat. Maka, yang berkembang di masyarakat adalah pertanyaan mengapa setiap kasus terorisme yang muncul selalu berbarengan dengan peristiwa-peristiwa besar yang berhubungan dengan penguasa? Karena itu, kalau akhirnya masyarakat menganggap bahwa kasus terorisme sebagai upaya pengalihan isu yang sedang menjadi sorotan masyarakat, itupun juga sah-sah saja.

Merujuk kepada
" harus ada kasus besar yang muncul mengalihkan isu besar yang sedang menjadi sorotan masyarakat ". Ternyata kasus tersebut adalah 'Bentrokan antara warga dengan Ahmadiyah'. Tidak menutup kemungkinan juga kasus Temanggung –karena saat saya menulis artikel ini sedang terjadi karusuhan di Temanggung-. Saya tidak mengatakan bahwa kasus tersebut 'by design'. Tetapi, untuk sementara kasus tersebut mampu menggeser perhatian publik tentang carut-marutnya Negara ini. Lebih dari itu, kasus tersebut kembali menempatkan umat Islam sebagai korban.


Ada beberapa hal yang perlu kita cermati dengan kasus Ahmadiyah tersebut.


Pertama; Kesesatan Ahmadiyah sudah bukan menjadi perdebatan lagi. Majelis Ulama Indonesia pernah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah termasuk aliran sesat. Dalam fatwanya MUI menyebutkan sepuluh kriteria aliran-aliran yang menyimpang. Kriteria-kriteria tersebut adalah

  1. Mengingkari salah satu dari rukun iman dan rukun Islam.

  2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar'i (Al-Quran dan As-sunah).

  3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran.

  4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran.

  5. Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.

  6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.

  7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.

  8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

  9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syari'ah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu dan

  10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.


Yang perlu menjadi catatan adalah jangan sampai kasus tersebut dijadikan alat, khususnya oleh kalangan liberal, LSM dan islamophobi untuk menghantam Islam. Bagaimanapun, suara-suara LSM yang mengantungkan pembiayaan dari barat menjadikan kasus Ahmadiyah ini layak di jual ke luar negeri.


Kedua; Kasus Ahamdiyah jangan sampai dijadikan alat penguasa sebagai pra kondisi untuk membungkam suara-suara ormas Islam yang kritis seperti FPI dan sejenisnya. Jika ini terjadi, kasus Ahmadiyah hanyalah kasus antara untuk membungkan gerakan 'amar ma'ruf nahyi munkar' yang ada dikalangan kaum muslimin.


Ketiga; Kasus Ahmadiyah tidak dijadikan sebagai pengalihan isu. Apalagi berbagai kasus besar yang terus menjadi sorotan masyarakat. Jika ini terjadi, akan berulang bahwa umat Islam menjadi korban. Betapa besar beban psikis yang harus dipikul kaum muslimin atas berbagai ungkapan bahwa umat Islam kejam, bengis, tidak toleran, radikal, ekstrim dan melanggar HAM. Ungkapan yang sebenarnya perlu perdebatan.


Keempat; Secara internal, umat Islam perlu lebih bersinergi untuk menangkis berbagai stigma miring yang terjadi. Evaluasi dan instropeksi diperlukan agar tidak menjadi peluang terhadap orang-orang yang tidak suka terhadap Islam menggunakan kesempatan untuk memojokkan kaum muslimin.

( muslimdaily.net )

up2det 11 Mar, 2012



www.isugosip.blogspot.com

Label

AA Gym Acha Septriasa Ade Nurul Adelia Adhee Wendhy Adhitya Putri Adinda Bakrie Adinia Wirasti AdSense Agnes Monica Agni Pratistha Ahmad Dhani Aida Saskia Ajeng Inez Nugroho Ajeng Kamaratih Alice Norin Aline Tumbuan Aliya Sachi Allannys Weber Alyssa Soebandono Amel Aming Ananda Mikola Andy Soraya Angel Lelga Angelina Sondakh Angeliq Anggun Anissa Pohan Anita Hara Anna Dearhart Anne J Cotto Anniversary Anya Dwinov Ardilla Erneste Ardina Rasti Ariel Peterpan Arumi Buchin Aryani Fitriana Asmirandah Astrid Artiasari Atiqah Hasiholan Aura Kasih Ausia Marvella Ayu Anjani Ayu Azhari Ayu Garasi Ayu Oktasari Ayu Ting Ting Ayudia Bing Slamet AYusitha Baby Margaretha Baim Wong Bali Bella Shaphira Berita Hot big brother Btari Karlinda Bunga Citra Lestari Bunga Zainal Carissa Puteri Carissa Putri Catatan si Boy Catherine Wilson Cathy Sharon Chacha Marisa Chantal Della Concetta Chantal Dewi Hehuwat Chantika Ramona Felder Charly ST12 Cheche Kirani Chef Juna Chelsea Olivia Wijaya Cherry Belle Cheverly Amalia Chika Christina Santika Cici Paramida Cinta Laura Citibank Clara Adheline Supit Community Connie Constantia Cornelia Agatha Curhat Cut Memey Cut Tari Cynthia Lamusu Cynthiara Alona Dahsyat Dara Davina Veronica Debby Sahertian Deby Ayu Demian Denada Tambunan Derbi Romero Deriell Jacqueline Desi Florita Desi Novitasari Dewi Aida Dewi Dewi Dewi Persik Dewi Sandra Dewinta Bahar Dhea Imut Dhini Aminarti Diah Permatasari Dian Sastro Diana Pungky Dinda Kanya Dinda Kirana DJ Milinka Dominique Agisca Diyose Dwi Andhika Dwi Putrantiwi Efek Rumah Kaca Elsa Krasova Emma Kurnia Emma Purnama Emma Warokka Endhita Enno Lerian Enny Beatrice Eno Netral Eva Ajeng Permana Eva Arnaz Eva Asmarani Eva Celia Latjuba Facebook Fahrani Fake Chika Farah Quinn Febby Caroline Feby Febiola FFI 2008 Fifi Buntaran Fitri Fitria Rachmadhina Five Minutes Band Five-V Rahmawati Fiza Fla Tofu Fransoa Gemala Hanafiah Girindra Kara Gita Gutawa Gita Sinaga Gosip Artis Guest Star Hair Happy Salma Humor Ihsan Idol Imaniar Imey Indah Kalalo Indovision Indy Rahmawati Inez Tagor Inneke Koesherawati Intan Erlita Intan Nuraini Intan RJ Inul Daratista Irfan Bachdim Jennifer Dunn Jenny Chang Jessica Iskandar Jill Gladys Joana Alexandra Joanna Alexandra Jodi Ann Paterson Joko Anwar Julia Perez Julia Roberts Julie Estelle KapanLagi.com Kerenina Sunny Halim Keyla Anea Kiki Amalia Kiki Fatmala Kiki Pritasari Kiki Widyasari Kimberly Ryder Kinaryosih Kirana Larasati Koleksi Foto celebrities Indonesia KPK Krisdayanti Kristina Ladya Cheryl Lakon Lala Laudya Cinthya Bella Laura Basuki Laura Muljadi Linda Aditya Lola Amaria Louisa Kusnandar Love Story Lucyana Milinka Luna Maya Lutfiana Ulfa Lyra Virna Magdalena Maia Ahmad Maissy Pramaisshela Manik Wiratamidjaja Manohara Odelia Pinot Marcella Zalianty Maria Eva Maria Ozawa Mariana Renata Marissa Haque Mark Lewis Marlin Taroreh Marsha Timoty Marshanda Masayu Anastasia Maureen Mayangsari Maylaffayza Wiguna Mbah Surip Melina Melinda Melly Zamri Melvy Noviza Men Magazines Mentari Merantau Merry Putrian Meutya Hafid Mey Chan Michael Jackson Mieke Amalia Mikha Tambayong Mita Miyabi Model Momo Geisha Monica Oemardi Movies Mulan Jameela Mulan Kwok Music Nabila Syakieb Nadia Nadia Rachel Nadia Saphira Nadia Vega Nadila Nadine Chandrawinata Nafa Urbach Natalie Foxy Naughty Naysilla Mirdad Nia Ramadhani Nicholas Saputra Nike Ardilla Nikita Willy Nimas Dewantary Nindy Nira Amartha Nita Talia Noni Annisa Ramadhani (Donita) Nova Eliza Novie Amalia Nyomi Marcella Obama Oka Antara Olga Lydia Olla Ramlan Pandji Paramitha Rusady Pasha Ungu Patricia Oktavia Pevita Eileen Pearce Pingkan Mambo POLRI Poppy Bunga Poster Prita Laura Profil Seleb Project Pop Puput Melati Putri Penelope Putri Raemawasti Putri Titian Asih Rachel Rachel Maryam Raditya Dika Raffi Ahmad Rahma Azhari Raline Shah Ramadhan Rani Juliani Rara Wiritanaya Ratna Galih Ratna Listy Ratu Felisha Rebecca Red Carpet Rene Revalina S. Temat Reynavenzka Rianti Cartwright Rieke Indrianty Rika Tolentino Kato Rin Sakuragi Rini Idol Wulandari Ririn Dumin Ririn Dwi Ariyanti Ririn Marinka Risty Tagor Rossa Sabai Morscheck Sabria Kono Sandra Dewi Sandra Olga Sania Sara Louisa Sarah Azhari Saykoji Scandals Senk Lotta Shandy Aulia Shanty Sheila Marcia Sherina Munaf Sheza Idris Shimah Shinta Shireen Sungkar Shopia Latjuba Sigi Wimala Sinta and Jojo Sisca Adrian Sissy Priscilla Siti Anizah Slamet Rahardjo SMASH SNSD Social Networking Soraya Hylmi Stachy Lubis Stevani Nepa Suster Ngesot Syahrini Syahrini. Krisdayanti Taffana Dewi Tamara Bleszynski Tania Putri Tasya Tera Patrick Terry Luana Irmalia Terry Putri Tessa Kaunang Tessa Mariska Thalita Latief The Master The Police The raid The Virgin Thefanie Florina Tia Azhari Tiara Lestari TiaTanaka Tika Putri Tips Titi Kamal Titi Sjuman Tony Blank Tora Sudiro Tracy Trinta Trio Macan Twitter Artis Tya Aristya Tyas Mirasih Uli Auliani Ussy Sulistiawaty Vanessa Vega Darwanthy Velove Vexia Kaligis Vena Melinda Victoria Tjong Video Vienna Lopez Vina Panduwinata Vira Yuniar Virnie Ismail Vivian Alamsyah VJ Cathy VJ Daniel VJ Franda VJ Marissa Web dan Teknologi Widy Soediro Nichlany Widya Willy Dozan Wiwid Gunawan Wulan Guritno Yana Aprilia Yasmine Leeds Wildblood Yeyen Lidya Yoviana Yuanita Yulia Rachman Yuni Shara Zaskia Adya Mecca Zivanna Letisha Siregar
 

isu Gosip Powered by Blogger