Mismari, yang tinggal di Perancis diakhir tahun lalu karana mengalami masalah kesehatan, berkata, keadaan kacau akibat kemarahan mayoritas warga terhadap rezim Gaddafi, telah merengut lebih 1.000 nyawa.
Akan tetapi, Mismari tidak memberitahu sumber resmi yang menunjukan angka kematian yang diberikannya itu.
Selasa lalu, sudah 300 rakyat Libya terbunuh dalam aksi unjuk rasa yang sudah dimulai sejak seminggu lalu tetapi organisasi PBB yang membidangi urusan hak asasi manusia (IFHR) semalam menyatakan bahwa sekurang-kurangnya 640 orang telah tewas.
"Ini sangat sangat serius. Rakyat Libya tidak akan berhenti untuk menamatkan pemerintahan 41 tahun Gaddafi ini," kata Mismari.
"Ini adalah akhir dari rezim Muammar Gaddafi. Beliau pasti tidak memperoleh dukungan rakyatnya lagi," katanya.
Mismari berkata, apa yang menyedihkan adalah rezim Gaddafi menembak dengan bebas kepada demonstran dan tidak sepatutnya angkatan udara melepaskan tembakan dari pesawat.
Beliau berkata, Gaddafi akan bernasib baik sekiranya dia terbunuh atau rakyat negara itu akan mengadilinya seperti Saddam Hussein.
Akan tetapi, Mismari tidak memberitahu sumber resmi yang menunjukan angka kematian yang diberikannya itu.
Selasa lalu, sudah 300 rakyat Libya terbunuh dalam aksi unjuk rasa yang sudah dimulai sejak seminggu lalu tetapi organisasi PBB yang membidangi urusan hak asasi manusia (IFHR) semalam menyatakan bahwa sekurang-kurangnya 640 orang telah tewas.
"Ini sangat sangat serius. Rakyat Libya tidak akan berhenti untuk menamatkan pemerintahan 41 tahun Gaddafi ini," kata Mismari.
"Ini adalah akhir dari rezim Muammar Gaddafi. Beliau pasti tidak memperoleh dukungan rakyatnya lagi," katanya.
Mismari berkata, apa yang menyedihkan adalah rezim Gaddafi menembak dengan bebas kepada demonstran dan tidak sepatutnya angkatan udara melepaskan tembakan dari pesawat.
Beliau berkata, Gaddafi akan bernasib baik sekiranya dia terbunuh atau rakyat negara itu akan mengadilinya seperti Saddam Hussein.
Arie Anto 07 Feb, 2012
www.isugosip.blogspot.com