Senin, 10 Januari 2011
Pembantaian Rawagede sejarah kelam zaman kolonial Belanda
Diposting oleh
admin
di
20.53
Ibu tua itu sesekali mengerjap lalu menggosok-gosok matanya dengan kain lusuh yang digenggam di tangan kiri. Duduk berdesak-desakan dengan ibu-ibu sebaya lainnya di bawah tenda dengan sinar matahari yang terik menyilaukan mata sama sekali tidak membuatnya merasa gelisah atau merasa ingin pulang saja berteduh di rumah.
Dia justru melihat lurus ke depan, ke arah podium tepatnya, dimana Bupati Karawang ,Provinsi Jawa Barat, Ade Swara memberikan pidato singkat dan kemudian diikuti oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia ,Tjeerd de Zwaan. Lalu matanya pun berkaca-kaca.
"Saya tengah mengandung tiga bulan saat melihat suami ditembak oleh pasukan Belanda," Wanti (85 tahun), si ibu tua itu, mulai bercerita.
"Awalnya semua laki-laki diperintahkan keluar dari rumah, lalu disuruh berbaris. Terus kepala mereka ditembak dengan senapan pasukan Belanda, hanya wanita dan anak-anak saja yang lolos," ujarnya sambil menyeka air mata dengan kain lusuh yang dipegangnya.
Wanti bercerita setelah penembakan yang berlangsung pagi hari tersebut, dirinya bersama ibu-ibu lain mulai mencari mayat suami masing-masing. Berbekal peralatan seadanya, warga desa yang tersisa mulai menggali tanah untuk menguburkan jasad keluarga mereka. Karena menggunakan alat sederhana dan lubang yang digali juga tidak dalam, maka bau mayat tercium hingga berhari-hari di desa itu.
Wanti adalah satu dari enam orang janda asal Desa Rawagede yang menuntut pemerintah Belanda atas peristiwa pembantaian yang terjadi pada tanggal 9 Desember 1947 itu atau saat agresi militer Belanda ke Indonesia setelah nusantara menyatakan merdeka tahun 1945.
Dalam operasinya di daerah Karawang, tentara Belanda sebenarnya memburu Kapten Lukas Kustario, Komandan Kompi Siliwangi yang bersama pasukannya dikenal lihai menyerang tentara Belanda. Lukas diduga bersembunyi di Kampung Rawagede.
Diceritakan, karena tidak menemukan Kapten Lukas, maka tentara Belanda pun memerintahkan semua penduduk laki-laki, termasuk para remaja belasan tahun di kampung itu berdiri berjejer dan memberondong mereka dengan senapan. Diperkirakan 431 orang meninggal akibat penembakan tersebut.
Bertahun-tahun kemudian, seorang veteran tentara Belanda yang tidak mau disebutkan namanya dari Desa Wamel, sebuah desa di Provinsi Gerderland, Belanda Timur, mengirim surat kepada korban tragedi Rawagede yang isinya sebagai berikut:
"Dari arah Rawa Gedeh tentara Belanda ditembaki. Maka diputuskanlah untuk menghajar desa ini untuk dijadikan pelajaran bagi desa-desa lain.Saat malam hari Rawa Gedeh dikepung. Mereka yang mencoba meninggalkan desa, dibunuh tanpa bunyi (diserang, ditekan ke dalam air sampai tenggelam; kepala mereka dihantam dengan popor senjata dll)Jam setengah enam pagi, ketika mulai siang, desa ditembaki dengan mortir. Pria, wanita dan anak-anak yang mau melarikan diri dinyatakan patut dibunuh: semuanya ditembak mati. Setelah desa dibakar, tentara Belanda menduduki wilayah itu. Penduduk desa yang tersisa lalu dikumpulkan, jongkok, dengan tangan melipat di belakang leher. Hanya sedikit yang tersisa. Belanda menganggap Rawa Gedeh telah menerima pelajarannya.Semua lelaki ditembak mati oleh pasukan yang dinamai Angkatan Darat Kerajaan. Semua perempuan ditembak mati, padahal Belanda negara demokratis. Semua anak ditembak mati".
Belanda Minta Maaf
Sejak tahun 2006, sebuah kelompok yang menamakan dirinya Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) bersama para janda, dan saksi korban pembantaian di Rawagede menuntut permintaan maaf dan kompensasi dari Pemerintah Belanda. Liesbeth Zegveld dari biro hukum Bohler menjadi pengacara mereka.
Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag menyatakan Pemerintah Belanda bersalah, dan harus bertanggung jawab. Pemerintah Belanda diperintahkan membayar kompensasi bagi korban dan keluarganya. Menurut pengacara korban, jumlah kompensasi per orang sebesar 20 ribu euro atau sekitar Rp240 juta.
Akhirnya, saat peringatan 64 tahun tragedi Rawagede pada Jumat (9 Desember 2011), Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan mengucapkan permintaan maaf atas nama pemerintahnya kepada korban tragedi Rawagede.
"Hari ini kita mengenang anggota keluarga Desa Balongsari yang tewas 64 tahun lalu saat agresi militer Belanda. Saya atas nama Pemerintah Belanda memohon maaf atas tragedi tersebut," kata Duta Besar Belanda untuk Indonesia ,Tjeerd de Zwaan saat mengikuti acara peringatan 64 tahun Tragedi Pembantaian Rawagede di Desa Balongsari, Jumat.
Zwaan mengatakan peristiwa Rawagede merupakan hal yang menyedihkan dan sebuah contoh mencolok tentang bagaimana hubungan antara Indonesia dan Belanda pada masa itu (tahun 1947) berjalan ke arah yang keliru.
"Anda masing-masing tentu mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi kenangan pahit tragedi Rawagede. Saya berharap bahwa dengan bercermin bersama pada peristiwa itu, kita bisa melangkah bersama ke masa depan dan bekerja sama dengan erat dan produktif," kata Zwaan.
Pintu Menuju Kasus Lain
Ketua Umum Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) Batara R Hutagalung mengatakan selain tragedi pembantaian di desa Rawagede (Jawa Barat) yang menewaskan 431 orang warga sipil, masih banyak kasus pembantaian lain yang dilakukan tentara Belanda selama agresi militernya di Indonesia tahun 1945-1950.
"Di Provinsi Sulawesi Selatan, keganasan tentara Belanda dibawah pimpinan Raymond "Turki" Westerling yang dilakukan pada bulan Desember 1946 menelan korban 40.000 jiwa," kata Batara.
Batara mengatakan perbuatan Westerling beserta pasukan khususnya yang membantai penduduk Desa Galung Lombok dan desa sekitarnya dapat lolos dari tuntutan pelanggaran HAM karena sebenarnya aksi terornya yang dinamakan "contra-guerilla", memperoleh "licence to kill" (lisensi untuk membunuh) dari Letnan Jenderal Spoor dan Wakil Gubernur Jenderal Dr. van Mook karena khawatir dengan perlawanan masyarakatlokal terhadap pendudukan tentara Belanda.
"Jadi yang sebenarnya bertanggung jawab atas pembantaian rakyat Sulawesi Selatan adalah Pemerintah dan Angkatan Perang Belanda," katanya.
Selain penyelidikan atas kasus pembantaian di Sulawesi Selatan, Batara juga menyerukan agar pemerintah Belanda secara de jure mengakui tanggal resmi kemerdekaan Republik Indonesia yakni 17 Agustus 1945.
"Dari sudut sejarah, yang diakui oleh pemerintah Belanda yaitu Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949. Itu sudah dibubarkan tanggal 16 Agustus tahun 1950 dan tanggal 17 Agustus tahun 1950 dinyatakan kembali berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekarang pemerintah Belanda mempunyai hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia. Jadi kalau hal ini tidak diakui juga, saya pikir ini sudah sangat menyalahi tata krama diplomasi," katanya.
Menurut dia, Belanda mungkin mengalami dilema untuk mengakui tanggal kemerdekaan Indonesia karena jika hal tersebut terjadi, maka berarti masa agresi militer negara tersebut di nusantara yang terjadi antara tahun 1945 hingga 1950 merupakan aksi penyerangan atas negara yang berdaulat.
"Indonesia bisa saja menuntut Belanda atas kejahatan perang selama masa lima tahun tersebut dan pihak yang bertanggung jawab atas semua kejahatan itu bisa diajukan ke Mahkamah Internasional," katanya.
Sumber:http://www.antaranews.com/berita/288460/pembantaian-rawagede-sejarah-kelam-zaman-kolonial-belanda?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter noreply@blogger.com (Haidar) 11 Dec, 2011
www.isugosip.blogspot.com
Label
AA Gym
Acha Septriasa
Ade Nurul
Adelia
Adhee Wendhy
Adhitya Putri
Adinda Bakrie
Adinia Wirasti
AdSense
Agnes Monica
Agni Pratistha
Ahmad Dhani
Aida Saskia
Ajeng Inez Nugroho
Ajeng Kamaratih
Alice Norin
Aline Tumbuan
Aliya Sachi
Allannys Weber
Alyssa Soebandono
Amel
Aming
Ananda Mikola
Andy Soraya
Angel Lelga
Angelina Sondakh
Angeliq
Anggun
Anissa Pohan
Anita Hara
Anna Dearhart
Anne J Cotto
Anniversary
Anya Dwinov
Ardilla Erneste
Ardina Rasti
Ariel Peterpan
Arumi Buchin
Aryani Fitriana
Asmirandah
Astrid Artiasari
Atiqah Hasiholan
Aura Kasih
Ausia Marvella
Ayu Anjani
Ayu Azhari
Ayu Garasi
Ayu Oktasari
Ayu Ting Ting
Ayudia Bing Slamet
AYusitha
Baby Margaretha
Baim Wong
Bali
Bella Shaphira
Berita Hot
big brother
Btari Karlinda
Bunga Citra Lestari
Bunga Zainal
Carissa Puteri
Carissa Putri
Catatan si Boy
Catherine Wilson
Cathy Sharon
Chacha Marisa
Chantal Della Concetta
Chantal Dewi Hehuwat
Chantika Ramona Felder
Charly ST12
Cheche Kirani
Chef Juna
Chelsea Olivia Wijaya
Cherry Belle
Cheverly Amalia
Chika
Christina Santika
Cici Paramida
Cinta Laura
Citibank
Clara Adheline Supit
Community
Connie Constantia
Cornelia Agatha
Curhat
Cut Memey
Cut Tari
Cynthia Lamusu
Cynthiara Alona
Dahsyat
Dara
Davina Veronica
Debby Sahertian
Deby Ayu
Demian
Denada Tambunan
Derbi Romero
Deriell Jacqueline
Desi Florita
Desi Novitasari
Dewi Aida
Dewi Dewi
Dewi Persik
Dewi Sandra
Dewinta Bahar
Dhea Imut
Dhini Aminarti
Diah Permatasari
Dian Sastro
Diana Pungky
Dinda Kanya
Dinda Kirana
DJ Milinka
Dominique Agisca Diyose
Dwi Andhika
Dwi Putrantiwi
Efek Rumah Kaca
Elsa Krasova
Emma Kurnia
Emma Purnama
Emma Warokka
Endhita
Enno Lerian
Enny Beatrice
Eno Netral
Eva Ajeng Permana
Eva Arnaz
Eva Asmarani
Eva Celia Latjuba
Facebook
Fahrani
Fake Chika
Farah Quinn
Febby Caroline
Feby Febiola
FFI 2008
Fifi Buntaran
Fitri
Fitria Rachmadhina
Five Minutes Band
Five-V Rahmawati
Fiza
Fla Tofu
Fransoa
Gemala Hanafiah
Girindra Kara
Gita Gutawa
Gita Sinaga
Gosip Artis
Guest Star
Hair
Happy Salma
Humor
Ihsan Idol
Imaniar
Imey
Indah Kalalo
Indovision
Indy Rahmawati
Inez Tagor
Inneke Koesherawati
Intan Erlita
Intan Nuraini
Intan RJ
Inul Daratista
Irfan Bachdim
Jennifer Dunn
Jenny Chang
Jessica Iskandar
Jill Gladys
Joana Alexandra
Joanna Alexandra
Jodi Ann Paterson
Joko Anwar
Julia Perez
Julia Roberts
Julie Estelle
KapanLagi.com
Kerenina Sunny Halim
Keyla Anea
Kiki Amalia
Kiki Fatmala
Kiki Pritasari
Kiki Widyasari
Kimberly Ryder
Kinaryosih
Kirana Larasati
Koleksi Foto celebrities Indonesia
KPK
Krisdayanti
Kristina
Ladya Cheryl
Lakon
Lala
Laudya Cinthya Bella
Laura Basuki
Laura Muljadi
Linda Aditya
Lola Amaria
Louisa Kusnandar
Love Story
Lucyana Milinka
Luna Maya
Lutfiana Ulfa
Lyra Virna
Magdalena
Maia Ahmad
Maissy Pramaisshela
Manik Wiratamidjaja
Manohara Odelia Pinot
Marcella Zalianty
Maria Eva
Maria Ozawa
Mariana Renata
Marissa Haque
Mark Lewis
Marlin Taroreh
Marsha Timoty
Marshanda
Masayu Anastasia
Maureen
Mayangsari
Maylaffayza Wiguna
Mbah Surip
Melina
Melinda
Melly Zamri
Melvy Noviza
Men Magazines
Mentari
Merantau
Merry Putrian
Meutya Hafid
Mey Chan
Michael Jackson
Mieke Amalia
Mikha Tambayong
Mita
Miyabi
Model
Momo Geisha
Monica Oemardi
Movies
Mulan Jameela
Mulan Kwok
Music
Nabila Syakieb
Nadia
Nadia Rachel
Nadia Saphira
Nadia Vega
Nadila
Nadine Chandrawinata
Nafa Urbach
Natalie Foxy
Naughty
Naysilla Mirdad
Nia Ramadhani
Nicholas Saputra
Nike Ardilla
Nikita Willy
Nimas Dewantary
Nindy
Nira Amartha
Nita Talia
Noni Annisa Ramadhani (Donita)
Nova Eliza
Novie Amalia
Nyomi Marcella
Obama
Oka Antara
Olga Lydia
Olla Ramlan
Pandji
Paramitha Rusady
Pasha Ungu
Patricia Oktavia
Pevita Eileen Pearce
Pingkan Mambo
POLRI
Poppy Bunga
Poster
Prita Laura
Profil Seleb
Project Pop
Puput Melati
Putri Penelope
Putri Raemawasti
Putri Titian Asih
Rachel
Rachel Maryam
Raditya Dika
Raffi Ahmad
Rahma Azhari
Raline Shah
Ramadhan
Rani Juliani
Rara Wiritanaya
Ratna Galih
Ratna Listy
Ratu Felisha
Rebecca
Red Carpet
Rene
Revalina S. Temat
Reynavenzka
Rianti Cartwright
Rieke Indrianty
Rika Tolentino Kato
Rin Sakuragi
Rini Idol Wulandari
Ririn Dumin
Ririn Dwi Ariyanti
Ririn Marinka
Risty Tagor
Rossa
Sabai Morscheck
Sabria Kono
Sandra Dewi
Sandra Olga
Sania
Sara Louisa
Sarah Azhari
Saykoji
Scandals
Senk Lotta
Shandy Aulia
Shanty
Sheila Marcia
Sherina Munaf
Sheza Idris
Shimah
Shinta
Shireen Sungkar
Shopia Latjuba
Sigi Wimala
Sinta and Jojo
Sisca Adrian
Sissy Priscilla
Siti Anizah
Slamet Rahardjo
SMASH
SNSD
Social Networking
Soraya Hylmi
Stachy Lubis
Stevani Nepa
Suster Ngesot
Syahrini
Syahrini. Krisdayanti
Taffana Dewi
Tamara Bleszynski
Tania Putri
Tasya
Tera Patrick
Terry Luana Irmalia
Terry Putri
Tessa Kaunang
Tessa Mariska
Thalita Latief
The Master
The Police
The raid
The Virgin
Thefanie Florina
Tia Azhari
Tiara Lestari
TiaTanaka
Tika Putri
Tips
Titi Kamal
Titi Sjuman
Tony Blank
Tora Sudiro
Tracy Trinta
Trio Macan
Twitter Artis
Tya Aristya
Tyas Mirasih
Uli Auliani
Ussy Sulistiawaty
Vanessa
Vega Darwanthy
Velove Vexia Kaligis
Vena Melinda
Victoria Tjong
Video
Vienna Lopez
Vina Panduwinata
Vira Yuniar
Virnie Ismail
Vivian Alamsyah
VJ Cathy
VJ Daniel
VJ Franda
VJ Marissa
Web dan Teknologi
Widy Soediro Nichlany
Widya
Willy Dozan
Wiwid Gunawan
Wulan Guritno
Yana Aprilia
Yasmine Leeds Wildblood
Yeyen Lidya
Yoviana
Yuanita
Yulia Rachman
Yuni Shara
Zaskia Adya Mecca
Zivanna Letisha Siregar