Ratusan mempelai wanita di bawah umur masuk ke Australia. Mereka mendapat visa dari 'sponsor', yakni pria-pria paruh baya yang menjadi mempelai pria.
Data menunjukkan, lebih dari 200 gadis berusia 17 tahun diberi visa Australia selama lima tahun terakhir. Praktisi anak terkejut dengan angka tersebut, apalagi ratusan lainnya yang berusia 18-20 tahun juga mendapat visa sponsor dari pria-pria dewasa.
Umumnya, gadis-gadis ini datang dari Timur Tengah atau Asia Selatan. Satu gadis berusia 17 tahun dari Thailand, disponsori pria berusia 57 tahun dan ada gadis 17 tahun dari Irak disponsori pria berusia 50 tahun.
Lebih dari 100 gadis berusia 17 tahun dari Libanon mendapat visa dari sponsor para pria berusia 19-37 tahun. Visa-visa itu memiliki syarat. Para gadis harus menikahi sponsornya dalam jangka waktu sembilan bulan.
Australia mengizinkan anak di bawah umur untuk menikah dengan syarat tertentu, yakni mendapatkan persetujuan pengadilan. Motivasi pada gadis ini juga bermacam-macam. Diantaranya ada yang karena terpaksa harus meninggalkan kehidupannya.
Seperti seorang pelajar Libanon yang dinikahkan paksa dengan pria yang lebih tua 10 tahun. Pria itu itu pemabuk kasar yang memiliki seorang istri dan anak. Si gadis akhirnya mendapat visa setelah keluarganya sendiri mengancam akan membunuhnya.
Dinas Imigrasi Australia membela program visa itu, dengan alasan yang mereka lakukan tak melanggar hukum. "Pelamar visa harus memenuhi persyarakat. Mereka tak berbohong dan memang memiliki hubungan dengan sponsor," demikian jubir dinas tersebut.
www.isugosip.blogspot.com