Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dalam lima hari terakhir. Jumat Malam hingga Sabtu sore adalah masa-masa terparah. Dalam dua hari ini, angin kencang menimbulkan kerusakan pada rumah warga, bangunan sekolah hingga tempat ibadah.
Wakil Bupati Manggarai, Kamelus Deno kepada wartawan Sabtu petang, 17 Maret 2012, mengatakan sedikitnya 512 rumah penduduk yang tersebar di sembilan kecamatan di Manggarai rusak akibat angin kencang itu; 117 di antaranya rusak berat, dan 50 rumah rata dengan tanah. Sebanyak 396 rumah mengalami kerusakan ringan.
Selain menghancurkan rumah penduduk, amukan angin merobohkan 11 Unit gedung Sekolah Dasar serta 2 gereja.
Bagi ratusan kepala keluarga yang terkena bencana, Kamelus menjelaskan Pemerintah Daerah Manggarai melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah menyalurkan bantuan berupa beras dan makanan cepat saji.
"Diharapkan dalam masa tanggap darurat bantuan beras dan makanan cepat saji harus tuntas hingga tiga hari ke depan," katanya.
Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah yang rusak masih harus menunggu pendataan lebih lanjut.
"Perbaikan rumah rusak baru akan dilakukan setelah Pemda Manggarai menggelar rapat untuk menyelesaikan masalah ini. Bagi warga yang rumahnya masuk dalam kategori rusak parah yang harus diperbaiki, terpaksa mesti bersabar karena perbaikan besar atau rekonstruksi harus melewati sejumlah prosedur sesuai undang-undang," ujar Deno
Perbaikan 11 unit gedung Sekolah Dasar yang rusak parah dan roboh akan dibahas kemudian.
"Pemerintah daerah harus mengutamakan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan," kata Deno.
Untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Pemda Manggarai telah berkordinasi dengan pihak Keuskupan Ruteng agar kegiatan persekolahan bagi sekolah-sekolah yang rusak dapat menggunakan selasar gereja atau aula Paroki sambil menunggu perbaikan.
sumber : vivanews.com
up2det 18 Mar, 2012
www.isugosip.blogspot.com