![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_HN3cymcnKPTOR7VSHiu46r-9LGce843BNOeQ-e76Cqqa-4zD0xcBruUXUaffKopFzzUbSLP6NzVgJRkFlRBMHevsAZv08mg_UwQA-NPNiFTium7qLW2rBcptFJaCD0DZle-4CfwUShkJ/s1600/Dahlan+Malu,+Indonesia+Masih+Impor+Produk+Pertanian.jpg)
Reporter: Sofyan Abidin
- Dahlan Malu, Indonesia Masih Impor Produk Pertanian | Kebijakan impor produk pertanian dari mulai beras hingga kedelai bukan hal baru di Indonesia. Hanya saja, fakta seolah memberi gambaran kontraproduktif atas potensi Indonesia sebagai negara agraris.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pun angkat bicara mengenai realita tersebut. Dahlan miris melihat kenyataan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara agraris terbesar, masih bergantung pada impor untuk pemenuhan kebutuhan penduduknya.
"Kita malu negera agraris tapi banyak impor," ujar Dahlan saat memberikan kuliah umum di Universitas Al-Muslim, Peusangan, Kabupaten Bireun, Aceh, Sabtu (1/9).
Rendahnya minat pemuda Indonesia untuk terjun ke dunia pertanian, kata dia, menjadi salah satu faktor tidak maksimalnya perkembangan sektor pertanian di Tanah Air. Padahal Indonesia membutuhkan ahli-ahli di bidang pertanian dan sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Negeri ini butuh ahli-ahli teknis yang lebih banyak lagi. Juga pertanian tentunya," tuturnya.
Rektor Universitas Al-Muslim, Amiruddin Idris dalam sambutannya mengatakan, Dahlan didaulat menjadi pembicara lantaran pemikirannya yang cemerlang dan berani keluar dari birokrasi yang ada. "Walaupun ada juga yang kontroversi," ucapnya di tempat yang sama.
www.isugosip.blogspot.com