Satu-satunya jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya berjenis kelamin jantan asal Afrika berumur 30 tahun, akhirnya mati setelah mengalami masa kritis karena tiba-tiba ambruk dan tidak bisa berdiri.
Jerapah (Giraffa Camelopardalis Reticulata) Afrika itu mati pada Kamis (1/3/2012) sekitar pukul 21.00 WIB. Kabar ini dibenarkan Humas Kebun Binatang Surabaya (KBS) Anthan Warsita ketika dihubungi di Surabaya, Jumat (2/3/2012). "Benar, tetapi keterangan resminya nanti ya," katanya singkat saat dihubungi melalui ponselnya.
Saat ditanya apakah jerapah itu sudah dikubur, Anthan mengatakan seperti biasanya kalau ada satwa yang mati langsung dikubur di kompleks KBS. "Tapi jelasnya nanti ya," katanya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa keeper (penjaga) jerapah KBS menemukan satwa itu tiba-tiba ambruk dan tidak bisa berdiri di kandangnya pada Kamis pagi.
Tim dokter hewan KBS sempat melakukan tindakan medis dengan memasangkan infus di tubuh jerapah. Bahkan setelah sekitar tiga jam upaya tim Dokter hewan KBS untuk membuat jerapah berdiri akhirnya berhasil, tetapi beberapa saat kemudian jerapah kembali ambruk.
Menurut Anthan, berdasarkan catatannya, jerapah ini sejak 2010 menjadi satu di antara satwa koleksi KBS dalam pengawasan, sekaligus tergolong sebagai satwa tua yang tanpa pasangan. "Bisa jadi memang karena stres karena lama tidak punya pasangan," katanya.
Ia mengatakan pada umumnya harapan hidup jerapah antara umur 35-40 tahun. Anthan memperkirakan jerapah ini masih ada harapan hidup. "Paling tidak lima tahun lagi," ujarnya.
Dengan matinya jerapah saat ini, maka KBS tidak memiliki jerapah lagi. "Untuk penambahan jerapah bisa saja dilakukan nanti," katanya.
sumber : kompas.com
up2det 02 Mar, 2012
www.isugosip.blogspot.com