Peneliti Inggris mengatakan, seperti seorang ahli nujum, ternyata blog mikro juga memiliki kemampuan sama, yakni melacak peristiwa atau fenomena. Bagaimana bisa?
Peneliti ini mengatakan, melalui Twitter, wabah seperti flu atau hujan bisa dilacak. Meski jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter baru seumur jagung, keduanya sudah membuktikan diri mampu memberi gambaran kehidupan nyata.
Hal tersebut dilakukan dengan membentuk ekspresi publik dan interaksi yang ada secara elektronik. Peneliti memanfaatkan unggahan ke Twitter sebagai input data untuk menyelidiki dua kasus studi.
Kasus pertama, studi meneliti tingkat hujan di suatu lokasi serta waktunya menggunakan konten tweet yang memiliki geo-tag dengan lokasinya. Kasus kedua, studi mengumpulkan tingkat penyakit serupa flu dari tweet untuk mencari tahu jika ada epidemi muncul.
"Twitter mendorong 200 juta penggunanya di seluruh dunia untuk mengirim pesan yang biasa disebut tweet secara publik beserta lokasinya. Riset kami membuktikan, konten Twitter bisa digunakan untuk melacak kapan terjadinya suatu peristiwa beserta skalanya," ungkap peneliti Nello Cristianini.
Hal ini membawa kita pada gelombang baru eksperimentasi dan riset menggunakan aliran independen informasi, tutupnya seperti dikutip UPI.
www.isugosip.blogspot.com