"Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan." (1 Petrus 2:2-3)
Berbicara soal tinggi badan, faktor keturunan cukup berperan dalam menentukan batas tinggi badan seseorang. Meskipun kita mengatur pola makan dan olahraga, pertumbuhan fisik akan terhenti jika telah mencapai titik puncak. Tak peduli seberapa keras kita berusaha, jika batas itu sudah tercapai, kita tidak dapat bertumbuh lagi (berhenti untuk bertumbuh lebih tinggi, meskipun kebanyakan kita cenderung mengembang ke samping).
Namun, potensi pertumbuhan rohani kita tidak terbatas. Seberapa "tinggi" kita, tergantung pada keinginan kita sendiri dan seberapa sering kita mendekatkan diri pada ketetapan-ketetapan Bapa surgawi. Kita tidak dibatasi gen keturunan yang diwarisi dari orang tua. Langitlah yang menjadi batas.
Kedewasaan Kristen bukanlah kebetulan. "Makanan" kita harus benar dan juga harus "melatih" iman secara teratur. Jika kita tidak menerapkan Firman Allah, tidak mungkin ada pertumbuhan. Jika kita tidak mentaati Firman-Nya, kita tidak mungkin menyadari potensi pertumbuhan iman kita seutuhnya.
Seberapa tinggi pertumbuhan dan kemantapan Anda di hadapan Allah saat ini? Seberapa banyak yang sudah Anda kembangkan tahun ini? Apapun jawaban Anda, Anda masih dapat terus bertumbuh lebih tinggi. Ingatlah rahasia pengendalian pertumbuhan penduduk (meski dihambat, tetap bertambah). Lalu, lakukanlah sesuatu. Alkitab menegaskan, "... bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus..." (2 Petrus 3:18).
Mendekatkan diri kepada Kristus menghasilkan pertumbuhan menjadi serupa dengan Kristus.
www.isugosip.blogspot.com