Dr. Rebekka Zakaria, Eti Pangesti, dan Ratna Bangun akhirnya dibebaskan dari penjara Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 8 Juni 2007 pukul enam pagi, tiga jam lebih cepat dari jadwal awal untuk menghindari demonstrasi dari kelompok-kelompok radikal.
Kelompok-kelompok ini berencana untuk menunggu di luar penjara dan mengantar ketiga ibu ini keluar dari kota Indramayu dan memastikan mereka tidak kembali lagi dan tidak lagi melayani di Indramayu.
Setelah pembebasan, ketiganya langsung pergi ke Cirebon untuk beberapa hal administrasi. Mengendarai bis yang disediakan Open Doors, tujuh mobil yang berisikan keluarga, kerabat, media, dan aparat menemani mereka.
Dr. Rebekka yang telah dicabut izin praktiknya karena pemenjaraan mengatakan, "Saya akan mengejar impian masa kecil untuk menjadi dokter misionaris."
Ibu Ratna berencana untuk segera bertemu dengan anak-anaknya yang tinggal di Pekanbaru. "Ayah saya meninggal dunia dua bulan lalu. Saya sangat kehilangan karena kami sangat dekat. Jika saja ia masih hidup, pasti kata-kata ini yang akan disampaikannya saat bertemu saya setelah bebas, `Saya sangat bangga padamu, anakku, karena kau menderita bagi Kristus,`" demikian dikatakan Ibu Ratna.
Sementara Ibu Eti belum memunyai rencana setelah pembebasan dirinya. Sebuah acara ucapan syukur telah disiapkan di rumahnya, "Keluarga saya berjumlah dua puluh orang akan hadir. Beberapa dari mereka bahkan cuti dari kantor untuk menyambut saya," ujarnya.
Pembebasan ketiga ibu ini adalah jawaban doa. Namun, tantangan tetap ada, "Kami tetap memerlukan doa saudara-saudara seiman di Indonesia dan di seluruh dunia. Kami masih mencari tempat untuk beribadah. Kemungkinan kami tetap akan beribadah di Haurgeulis jika Tuhan menghendaki. Tolong doakan kami dan keluarga agar tetap setia dan tetap teguh mengikut Tuhan apa pun yang terjadi," Ibu Rebekka berkata mewakili kedua ibu lainnya.
(Open Doors)
www.isugosip.blogspot.com