Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratna Listy punya pengalaman mengesankan selama berstatus sebagai Duta Komunitas Adat Terpencil (KAT) sejak tahun 2010.
Gairah petualangannya membuncah. Ia mengunjungi beberapa komunitas adat terpencil di beberapa daerah.
Salah satunya adalah pedalaman di provinsi Jambi, tempat Suku Kubu atau Suku Anak Dalam berada. Ia ke sana bersama tim dari Kementrian Sosial untuk melakukan kunjungan sekaligus menggali data tentang mereka.
Penyanyi campursari itu, menuturkan perjalanan menemui Suku Anak Dalam itu tidak mudah. Ia harus melewati jalan rusak di perbukitan. Kemudian, meneruskan perjalanan menembus hutan belantara dan sungai.
"Dari kota, aku harus naik mobil menuju ke lokasi selama dua jam, ternyata belum sampai dan lanjut naik getek dan harus berdiri, ada buaya pula. Begitu turun dari getek sudah ada spanduk selamat datang. Kirain sampai, ternyata kami jalan lagi naik ojek selama dua jam," ucapnya, Rabu, (17/4/2013), di Gedung PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Bahkan, ia sempat mendorong motor karena sudah tidak bisa melewati jalanan berlubang. Ia pun menginap di tenda selama perjalanan. Ia mengaku terbiasa tidak mandi selama tiga hari.
"Ini perngorbanan dan pengabdian untuk bangsa. Tapi aku menikmatinya," ucap wanita kelahiran Madiun, 2 Agustus 1973 itu.
Saat bertemu Suku Anak Dalam, ia geleng-geleng kepala. Ia nyaris tak percaya masih ada masyarakat yang hidup tanpa jaringan telekomunikasi, listrik, dan, fasilitas umum lainnya seperti masyarakat di perkotaan.
"Dalam hati enggak percaya masih ada hal-hal kaya gitu di zaman sekarang," tandasnya.
http://www.tribunnews.com/2013/04/17/ini-pengalaman-tak-terlupakan-ratna-listy-blusukan-ke-pedalaman-jambi