KOMPAS.com - Cerita tentang cinta takkan pernah ada habisnya. Dari era Romeo dan Juliet sampai William dan Kate, cinta selalu menjadi hal yang menarik. Dan bagi yang pernah merasakan, jatuh cinta itu luar biasa karena mampu mengubah hidup.
Membaca buku kumpulan cerita pendek tentang cinta ini seperti mencari jejak, mana cerita yang sesuai dan mewakili pengalaman pribadi. Apakah jatuh cinta dengan sahabat sendiri, atau jatuh cinta dengan orang yang salah.
Autumn Once More berisi 13 cerita cinta bertema metropop dari 13 pengarang yang sebagian di antaranya mungkin sudah Anda kenal karena telah menerbitkan novel, seperti Ika Natassa, aliaZalea, dan Ilana Tan. Ika Natassa bahkan menyebut kalau cerita pendeknya yang ia beri judul Critical Eleven dalam buku ini merupakan potongan cerita dari novel berikutnya yang bakal ia rilis.
Sebagai cerita pembuka ada Be Careful What You Wish For karya aliaZalea. Penulis secara detail mampu menyampaikan kisah cinta yang menarik, bagaimana berdebar-debarnya perasaan seorang perempuan yang jatuh cinta pada seorang pria, tapi tak kuasa menyampaikannya. Dia hanya jatuh cinta dari jauh, dan bersorak dalam hati kala beradu pandang dan bertatap mata.
Anastasia Aemilia membuat Thirty Something tak kalah menarik. Setiap momen diciptakan begitu hidup dari apa yang dialami seorang perempuan di usia menjelang 30, dan menghadapi perjodohan yang tak diinginkannya. Sementara hatinya sudah tertambat pada sahabat yang tak ingin kehilangan. Tema ini sudah banyak diangkat, tapi Anastasia mengisahkannya dengan sangat baik, dan menjadi salah satu cerpen yang asik dinikmati.
Cerita Stuck With You milik Christina Juzwar kalau kita ibaratkan musik, adalah musik yang bertempo cepat dan riang. Seorang perempuan yang di hari pertama kerja bertemu dua pria yang berbeda karakter. Kemungkinan terbukanya yang satu akan dibenci setengah mati, dan pada akhirnya dicinta juga setengah mati. Membaca cerita ini terbawa suasana dengan karakter utama perempuan yang riang, meski dalam keadaan gundah sekalipun.
Masih seputar kehidupan sehari-hari anak muda yang tinggal di kota metropolitan, cerita Jack Daniel's vs Orange Juice karya Harriska Adiati terasa sangat dekat dan nyata. Beda dari tiga cerita sebelumnya, karakter utama di cerita ini adalah pria. Dan dari judulnya sudah jelas, cowok dinilai dari pilihan minumannya. Jack Daniel's identik dengan cowok bandel, sementara Orange Juice adalah cowok baik-baik. Sayangnya, cerita ini mengalir datar.
Hetih Rusli membawa nuansa berbeda pada cerita Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku. Di cerita ini, cinta bisa jadi sesuatu yang absurd dan menakutkan, karena rasa tidak bisa memiliki, pengalaman pahit masa lalu, dan lainnya. Pembaca diajak menebak apa yang dirasakan oleh karakter utama terhadap perempuan yang dicintainya. Terus menebak dari awal sampai akhir cerita.
Melompat ke halaman berikutnya, ada Critical Eleven milik Ika Natassa yang bernuansa riang. Seperti dalam novel-novel karya Ika sebelumnya, ada karakter perempuan matang dan berpendidikan dengan bahasa Inggris lancar bertemu seorang pria sempurna. Kali ini setting-nya di pesawat dengan meminjam momen critical eleven, yakni tiga menit saat akan terbang dan delapan menit pendaratan sebagai perumpamaan. Cerita ini menarik, kecuali penggunaan beberapa kalimat yang menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sehingga menjadikannya sedikit rumit.
Cerita Autumn Once More karya Ilana Tan menyuguhkan sesuatu yang lain. Kali ini berlatar Paris dengan karakter bernama Tatsuya dan Tara. Bagi yang sudah pernah membaca novel Ilana, Autumn in Paris, pasti mengenali dua karakter ini. Di cerpen yang juga menjadi judul buku, Ilana membuat side story dari dua karakter itu. Tatsuya mulai merasakan jatuh cinta dengan Tara, tapi tak sanggup mengutarakannya. Begitu pun Tara. Cinta diam-diam ini menggugah dan menghangatkan.
Her Footprints on His Heart karya Lea Agustina Citra mengalir mudah ditebak. Seorang perempuan mesti memendam rasa cemburu pada tunangannya yang bertemu lagi dengan mantan. Dari segi tema tidak ada kejutan berarti yang dihadirkan Lea, padahal kalau mau dia bisa menyelipkannya di tengah atau akhir, sehingga alurnya menjadi berbeda dan asik dibaca.
Hal yang menggemaskan juga ada di cerita Love is a Verb milik Melia Kusumadewi. Bagaimana seorang wanita sukses dengan kariernya, dan meraih penghargaan internasional, masih menilai besarnya cinta dari perhatian di media sosial. Karakternya yang kekanak-kanakan mesti dihadapkan pada cerita happy ending.
Cinta yang rumit dan sekaligus sederhana disampaikan dengan baik pada Perkara Bulu Mata karya Nina Addison. Pada beberapa detail terasa agak melelahkan, mestinya ada bagian yang dipangkas. Pemakaian beberapa sudut pandang karakter yang berbeda-beda menjadikan cerita ini kemudian menarik untuk diteruskan sampai akhir.
Berbeda dari cerita-cerita lainnya, The Unexpected Surprise milik Nina Andiana mengusung cinta yang universal, bukan pria dan wanita tapi cinta seorang anak pada orangtua. Temanya biasa, dan sayangnya juga berakhir tanpa kejutan juga. Hal yang sama terjadi pada cerita Senja yang Sempurna karya Rosi L. Simamora. Semangat metropop tak ditemukan dalam cerita ini, yang justru berupaya keras menyampaikan cinta dengan tidak sederhana.
Shandy Tan menutup kumpulan cerita pendek ini dengan Cinta 2 x 24 Jam yang mengalir enak dibaca. Hanya saja di bagian pertengahan, akhir cerita sudah bisa ditebak. Seorang pria yang sempurna, punya segalanya, dan selalu tampak lajang, kemungkinannya hanya satu: tak menyukai wanita.
Membaca buku kumpulan cerpen metropop ini seperti menikmati paket donat berbagai rasa. Ada yang manis dan kita suka, ada juga yang meski kemasan luarnya manis tapi ketika dimakan terasa terlalu banyak krim dan bikin gemas.
Judul: Autumn Once More; Kumpulan Cerpen Metropop
Penulis: AliaZalea, Anastasia Aemilia, Christina Juzwar, Harriska Adiati, Hetih Rusli, Ika Natassa, Ilana Tan, Lea Agustina Citra, Meilia Kusumadewi, Nina Addison, Nina Andiana, Rosi L Simamora, dan Shandy Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, April 2013
Editor :
Dini
http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/17452613/Resensi.Autumn.Once.More