KOMPAS.com - Ternyata waktu untuk bertoleransi dengan selera berbusana pasangan cuma enam bulan. Setelah itu, perempuan biasanya akan turut menentukan mana yang harus dipakai dan mana yang harus ditanggalkan oleh pria.
Di awal-awal hubungan, biasanya seseorang akan menerima pasangan apa adanya, walaupun sebenarnya tidak suka pada cara berpakaian atau pemilihan busananya. Dan ternyata kesabaran itu tidak berlangsung lama, setelah jalan enam bulan pacaran perempuan sudah mulai ikut menentukan mana yang boleh dipakai mana yang tidak.
Sebuah survei dari toko ritel Marks and Spencer dan diinisiasi oleh Oxfam di Inggris menunjukkan demikian. Bahkan aksi mengontrol busana pasangan ini bisa lebih buas lagi. Hampir separuh partisipan mengungkapkan, mereka membuang baju pasangan tanpa sepengetahuan pasangan. Satu dari delapan perempuan dengan sengaja mencuci dengan cara yang salah supaya baju tersebut tak lagi dipakai. Kemudian, 21 persen perempuan mengganti baju dan celana yang akan dipakai pasangan sesuai yang mereka inginkan.
Dari survei itu juga terungkap bahwa kaum perempuan mendambakan pasangan pria yang berbusana seperti David Beckham (22 persen partisipan), sedangkan kaum pria mendambakan perempuan yang punya cara berbusana seperti penyanyi Cheryl Cole.
Yang mengejutkan, 48 persen kaum pria mengungkapkan kalau pasangan mereka memang punya pengaruh besar dalam menentukan apa yang harus mereka kenakan. Sebaliknya, 44 persen perempuan mengakui mereka mengganti beberapa pilihan pakaian yang dipakai oleh pasangan mereka sehingga tampil lebih modis seperti yang mereka inginkan.
Meski satu dari lima perempuan yang mengakui bahwa mereka memang kerap mendesak pasangan untuk mengubah cara mereka berpakaian, lebih dari dua pertiga pria mengaku bahwa mereka sangat dipengaruhi oleh pasangan dalam berbusana.
Jo Hemmings, seorang psikolog yang kerap menangani masalah percintaan, mengungkapkan kalau dirinya tidak begitu kaget dengan hasil survei ini karena memang pada kenyataannya rata-rata perempuan hanya butuh waktu enam bulan untuk mengambil alih selera berbusana pasangannya.
"Selama masa 'bulan madu' atau awal-awal pacaran, semua yang negatif dari pasangan masih bisa ditoleransi. Tapi lewat dari enam bulan, ketika hubungan sudah terasa sangat nyaman maka mulut bisa memberi komentar pedas, dan mungkin menohok," ungkapnya.
Di antara koleksi pakaian pria yang membuat perempuan gemas (ingin membuangnya), di antaranya celana dalam usang, atau celana pendek yang jadul (13 persen), baju yang sudah berlubang atau jahitannya lepas (13 persen), dan baju atau celana pemberian mantan (11 persen).
Survei ini dilakukan sebagai bagian dari aksi sosial untuk mengajak publik menyumbangkan baju yang masih layak pakai kepada yang membutuhkan, ketimbang membuangnya. Sejak dirilis bulan April lalu, Oxfam telah menerima sumbangan lebih dari 3,8 juta baju yang senilai dengan 2,3 juta euro.
Sumber: The Daily Mail
Editor :
Dini
http://female.kompas.com/read/xml/2013/05/07/08215978/44.Persen.Perempuan.Mengubah.Cara.Pasangan.Berbusana