Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harus diakui, empat puluh tahun itu, bukan waktu yang sebentar berkiprah di blantika musik Indonesia. Godbless telah melewati empat dekade yang panjang sebagai sebuah band. Mereka dinilai berhasil menunjukkan eksistensinya.
Selama kurun waktu tersebut band yang terbentuk pada 5 Mei 1973 itu, sempat mengalami pergantian personel. Namun, masalah itu rupanya sama sekali tidak menghalangi mereka untuk terus berkarya. Apa yang membuat mereka tetap bertahan?
"Persoialan paling penting adalah toleransi. Apabla toleransi sudah menghilang, salah satu personel merasa paling jago, itu awal perpecahan. Kuncinya toleransi, saling menghargai antar sesama," ucap Donny Fattah, sang bassis, Selasa, (7/5/2013), dalam jumpa pers di Twin Plaza Hotel, Jakarta.
Ahmad Albar mengiyakan ucapan rekannya. Saling menghargai antar sesama personel menjadi kunci eksistensi band yang digawanginya tersebut.
"Saya rasa apa yang diutarakn Donny betul. Tentunya, saling respeck, perlu kesabaran, mau menerima kesalahan, dan saling lapang dada menerima masukan. Dan, paling penting saling menghargai," timpal pria kribo itu.
Selama ini diakuinya cara bercanda masing-masing personel Godbles luar biasa. Meski demikian, di antara mereka tetap ada batasan. "Tetap ada batasan, harus menjaga perasaan masing-masing, supaya tidak ada rasa saling menyakiti," tandasnya.
http://www.tribunnews.com/2013/05/07/ini-rahasia-godbless-bisa-bertahan-hingga-40-tahun