TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Shinta Bachir mulai terdengar di dunia hiburan Tanah Air setelah membintangi film Suster Keramas. Di film itu gadis berusia 24 tahun ini tampil seksi dan berani bersama bintang film panas Jepang nomor dua setelah Miyabi, Rin Sakuragi. Film ini lumayan menghebohkan karena sempat dilarang oleh Majelis Ulama Indonesia.
Berperan sebagai Jeng Dolly, Shinta tampil sebagai perempuan lincah yang bergerak terus. "Untuk bergerak secara khusus seperti itu, saya selalu latihan sebelum pengambilan gambar," kata perempuan yang penampilannya mencuri perhatian kaum pria ini.
Dengan ukuran payudara yang bikin iri perempuan, perut rata, dan kaki indah, memang banyak mata tak lepas memandanginya. "Padahal, dulu sewaktu remaja, badanku ini rata seperti papan setrikaan," ungkap Shinta, yang mengaku tak pernah alpa melakukan peregangan dan sit up setelah bangun tidur. Ia juga tak pelit berbagi gerakan-gerakan peregangan yang biasa dilakukannya dari kepala hingga kaki di pagi hari.
Di usia 16 tahun dia mulai rutin berlatih di pusat kebugaran. "Saya 'dihajar' pelatih saya mulai usia 16 tahun. Derita dan sakit-sakit latihan tidak saya rasakan karena keinginan punya tubuh yang indah," ujarnya.
Soal ukuran dadanya yang membusung itu, perempuan yang berhasil berhenti merokok setelah sakit berat ini tak segan buka rahasia. Payudaranya asli, bukan operasi.
"Rahasianya ada di latihan pembentukan dada. Jadi karena terbentuk dengan baik, ketika badan saya kurus, ukuran payudara tidak ikut-ikutan mengecil," papar gadis yang tak suka minuman ringan dan sangat menjaga asupan makanannya itu.
Biasa hidup sehat, Shinta bercita-cita buka bisnis katering dan kafe khusus makanan sehat. "Nggak semuanya makanan sehat, sih. Ada dua pilihan, yang biasa dan yang sehat. Jadi bisa memberi pilihan buat banyak orang. Supaya bisa tetap hang out meski sedang diet," tutur perempuan yang sempat sukses buka butik di kota Semarang ini.
Bisnis katering sehatnya itu kelak bakal ditujukan untuk para artis yang terlibat dalam sebuah produksi film atau sinetron. "Sejujurnya nih Mbak, saya terjun ke dunia hiburan supaya bisa membuka link bisnis lebih luas lagi. Biar semakin luas pergaulan dan kesempatan bisnisnya," ujar gadis yang juga turut menjajal dunia tarik suara ini.
http://www.tribunnews.com/2013/05/11/saat-remaja-badan-shinta-bachir-rata-seperti-papan