Hukuman Potong Jari
Sudah banyak koruptor yang dihukum, namun jumlahnya tak kunjung menyusut. Pemidanaan yang ringan, belum lagi diskon remisi, tak punya efek jera. Nama-nama baru dengan jumlah jarahan fantastis bahkan terus bermunculan.
Bagaimana agar para koruptor jera? Sejumlah gagasan sempat terlontar dari hukuman mati, pemiskinan, menempatkan mereka di kebun laiknya kebun binatang, sampai memuseumkan para koruptor. Ide baru dilontarkan oleh Juru Bicara Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar di Gedung MK, Jakarta, Jumat 9 Maret 2012.
Akil mengusulkan, hukuman yang pantas kepada para koruptor adalah dengan cara membuat cacat permanen pada bagian tubuh para koruptor, di samping juga koruptor harus dimiskinkan. "Ini ide saya, daripada harus dihukum mati, kenapa tidak dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor," kata Akil.
Akil menjelaskan, ide memotong jari koruptor dinilai dapat memberikan efek jera kepada yang lainnya, baik itu yang berniat akan melakukan mau pun yang sudah melakukan, sehingga tidak terulang kembali. Menurutnya, hanya itu hukuman yang pantas. Karena, kalau hanya memiskinkan saja akan percuma, sebab negara sendiri tidak mengetahui sejak kapan korupsi itu dilakukan.
"Sekarang ada namanya memiskinkan koruptor, tapi itu kalau benar-benar semua hartanya didapat oleh negara. Kalau dipotong jarinya itu kan membuat malu juga, sehingga memberikan efek jera untuk yang lainnya," tutur hakim konstitusi ini.
Meski ada konvensi internasional mengenai pelarangan mutilasi, namun di mata Akil, hal itu tidak masalah, dibanding harus dihukum mati. Menurutnya, masing-masing negara sebenarnya memiliki kebijakan sendiri-sendiri terhadap penghukuman bagi koruptor.
"Tidak usah tangan, jarinya saja. Tergantung pada putusan hakim, bila hakim memvonis potong 2 jarinya, daripada harus divonis tembak mati. Lebih baik dimiskinkan dan dipotong jarinya. Sehingga ketika berbaur di masyarakat, masyarakat tahu kalau dia adalah koruptor," pungkasnya.
sumber :vivanews.com
up2det 09 Mar, 2012
www.isugosip.blogspot.com