tren menjadikan mobil sebagai pub membahayakan lalu lintas di Delhi
Tahun lalu di Delhi, India, lebih dari 2000 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Sedangkan di India secara keseluruhan, tingkat kematian akibat lalu lintas termasuk tinggi, 17 orang dari setiap 100.000 orang per tahun.
Polisi menyebutkan penyebab kecelakaan yang paling banyak disebabkan mabuk.
Kecenderungan konsumsi alkohol bukanlah hal baru di Delhi namun semakin populer di kalangan kaum muda.
Sehabis jam kerja mereka biasanya mengubah mobil mereka sebagai bar dan minum-minum padahal mereka mengendarai kendaraan.
Seorang karyawan sebuah media Rakesh Kumar gembira dengan rekreasi seperti itu.
"Sungguh menyenangkan minum-minum di mobil selagi mengendarai. Lagipula kami tak punya banyak uang untuk pergi ke pub atau membeli minuman mahal. Keuntungan lainnya, kita bisa memilih musik dan teman-teman," katanya.
Sebenarnya minum selagi mengendarai kendaraan termasuk pelanggaran di Delhi. Mereka juga akan mendapatkan denda besar.
Selain dikenai denda, polisi juga bertindak lebih keras terhadap para pelanggar.
Para pelanggar ini akan dikenai penjara empat hari sebelum kasusnya diproses di pengadilan.
Namun itu teorinya. Utpal, pekerja dari pusat telekomunikasi, mengatakan, "Selalu ada acara berhadapan dengan polisi. Jika mereka menangkapi kami minum dan berkendaraan, kami biasanya berdamai dengan memberi mereka minum atau uang."
Sementara itu polisi senior Delhi Satyendra Garg tetap akan bersikap tegas.
"Inilah ancaman dalam berhadapan dengan hukum yang tegas," katanya.
Namun penulis dari India Pushpesh Pant melihat minum sambil berkendaraan dari perspektif lain. "Pemerintah harus menurunkan harga minuman di pub dan jam bukanya lebih panjang. Jadi tidak banyak orang minum dan berkendara pada saat sama," jelasnya.
sumber
www.isugosip.blogspot.com