Jakarta memang bukan tempat yang baik untuk menikmati udara segar, tapi paling tidak, kita bisa tahu seberapa parah polusi yang kita nikmati sehari-hari. Tidak seperti di Beijing, dimana alat pendeteksi polusi sudah tak dapat lagi mengeluarkan kata yang tepat terhadap kondisi yang ada.
Yup, itu bukan kabut. Foto: Steven Zhang / flickr
bingo!
Memang ada dua ukuran berbeda yang didapat antara pihak kedutaan AS dan pihak otoritas kesehatan Beijing. Angka yang didapat oleh pihak AS berasal dari pendeteksi polusi yang dipasang diatas atap kedutaan. Alat itu mendeteksi partikel halus berukuran 2.5 mikrometer, sebuah ukuran yang menurut ilmuwan cukup berbahaya karena mampu memasuki paru-paru dengan mudah. Sedangkan otoritas setempat hanya mengukur partikel kasar berukuran 10 mikrokmeter, dan angka yang didapat pun berasal dari rata-rata alat pendeteksi di berbagai tempat, termasuk satu alat yang dipasang sejauh lebih dari 30 km dari kota. Otoritas kesehatan Beijing bersikukuh bahwa udara yang ada di kota itu 80% masih aman. Sedangkan menurut laporan pihak AS, tahun ini hanya terjadi sebanyak 13 hari dimana udara Beijing dikatakan baik.
Bakalan panen nih... di hidung. foto: DZH forum / Observer
Foto: Kim Rathcke Jensen / Twitter
sumber: Observer via reddit
<a href="http://www.ppcindo.com">Iklan</a>
www.isugosip.blogspot.com