KOMPAS.com - Batu mutiara ternyata masih menjadi elemen perhiasan yang dicari, berkat keindahan dan keanggunannya yang tak lekang oleh waktu. Untuk pertama kalinya, Mondial mempersembahkan koleksi mutiara pertama di dunia dengan sertifikat GIA (Gemological Institute of America), yang menentukan jenis dan kualitas mutiara.
"Adanya sertifikat GIA sangat penting karena ada banyak kualitas dan jenis mutiara. Keaslian mutiara bisa dilihat dari kilauan natural yang terpancar," papar Preeti Kurani, gemologist (ahli batu-batu berharga) dari GIA, saat peluncuran Mondial Excellent Pearl Collection di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
GIA adalah lembaga non profit, yang dikenal di seluruh dunia sebagai pelopor International Diamond Grading System yang menjadi standar analisis internasional untuk kualitas serta keaslian berlian. Standarisasi secara internasional ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan nilai mutiara berdasarkan tujuh faktor nilai yang ditentukan GIA.
"Tidak sama seperti berlian, mutiara bisa 'berbicara' melalui kilauannya yang benar-benar bagus, dan itulah kenapa kita memakai (standar) GIA," imbuhnya.
Tujuh faktor penentu kualitas tersebut adalah:
Kilau. Merupakan elemen penting yang menentukan keindahan sejati sebuah mutiara, dan merupakan salah satu ciri mutiara yang paling diapresiasi.
Ukuran. Sebuah mutiara besar dengan ukuran lebih dari sembilan milimeter akan dihargai lebih tinggi daripada mutiara kecil ukuran tiga sampai lima milimeter karena kelangkaannya.
Bentuk. Bentuk mutiara tidak selalu bundar, tapi bisa juga membulat, simetris atau baroque. Umumnya, semakin jauh bentuk suatu mutiara dari bulat sempurna, semakin rendah nilainya.
Warna. Mutiara hasil budi daya bisa menampilkan corak yang didasari tiga komponen warna. Komponen itu terdiri dari body color, overtone, dan orient (lapisan warna-warni bak pelangi yang berkilau di permukaan mutiara). Nilai dari sebuah warna berpotensi naik jika warna tersebut banyak diminati atau langka.
Kualitas permukaan. Kondisi permukaan yang tidak merata seringkali dianggap sebagai cacat, sehingga itu menentukan kualitas permukaan sebuah mutiara. Jika, cacat-cacat tersebut sulit dilihat, nilai mutiaranya semakin tinggi.
Kualitas nakre. Mutiara dianggap kualitas nakre yang baik jika lapisan nakrenya tebal, dan dengan demikian memancarkan kilau yang sempurna dan lebih penuh. Warna kusam merupakan pertanda mutiara memiliki nakre tipis, dan oleh karenanya tampak pucat.
Kecocokan. Hal ini merupakan faktor penting dari sudut pandang pembuat perhiasan yang ingin menyusun untaian mutiara yang seragam. Istilah ini mengacu pada kekonsistenan enam faktor di atas dalam lebih dari satu mutiara, dan teramat penting untuk pola estetika.
Dengan melewati evaluasi GIA, Mondial menegaskan bahwa mereka hanya menerbitkan mutiara yang memiliki kualitas, kilau, dan nilai tertinggi, serta keindahan yang sepenuhnya alami.
"Kami menggunakan mutiara laut selatan terbaik, yaitu mutiara air laut yang dibudidayakan di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, di lepas pantai Australia, Indonesia, dan Filipina," jelas Preeti.
Baca juga:
Trik Mempertahankan Kilau Mutiara
Aksesori Mutiara untuk Gaya Klasik Elegan
Editor :
Dini
http://female.kompas.com/read/xml/2013/05/02/18194770/7.Penentu.Kualitas.Mutiara