Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raffi Ahmad menghabiskan tiga bulan belakangan di pusat rehabilitasi di Lido, Jawa Barat. Dalam kesendiriannya, ia banyak merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Tak terkeculi kepada keluarganya.
"Dalam kesendirian di sana, saya merenung. Saya mendekatkan kepada Allah, kepada keluarga," ucapnya, Sabtu, (4/5/2013), di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dalam renungannya, pria kelahiran Bandung, 17 Februari 1987 itu, menyadari banyak kekurangan yang ada dalam dirinya. Selama ini, ia jarang menjalani ibadah salat. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan percuma.
Kasus narkoba yang menjeratnya itu, seperti menjadi semacam teguran supaya bisa mengetahui kekurangannya. Dan, dalam kesendiriannya itu, ia banyak bertafakur.
"Teguran buat saya salat masih bolong. Di sana saya lebih menghargai waktu, kesempatan," ucap bekas kekasih Yuni Shara itu.
Sekarang, masalah itu merupakan bagian dari masa lalunya. Ia tak mau mengingatnya apalagi sampai melakukan perbuatan yang sama. Sekarang, ia ingin memulai hidup baru. "Saya enggak mau lihat ke belakanglah," tandasnya.
http://www.tribunnews.com/2013/05/04/raffi-ahmad-dalam-kesendirian-saya-merenung